siapa saja raja-raja yang memimpin kerajaan singhasari?

 on Minggu, 05 Oktober 2014  

a. Ken Arok (1222 – 1227 M)
Setelah berakhirnya Kerajaan Kediri, kemudian berkembang Kerajaan Singhasari. Pusat Kerajaan Singhasari kira-kira terletak di dekat kota Malang, Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok. Ken Arok berhasil tampil sebagai raja, walaupun ia berasal dari kalangan rakyat biasa. Menurut kitab Pararaton, Ken Arok adalah anak seorang petani dari Desa Pangkur, di sebelah timur Gunung Kawi, daerah Malang.Setelah beberapa lama mengabdi di Tumapel, Ken Arok mempunyai keinginan untuk memperistri Ken Dedes, yang sudah menjadi istri Tunggul Ametung. Kemudian timbul niat buruk dari Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung agar Ken Ibunya bernama Ken Endok.

Diceritakan, bahwa pada waktu masih  bayi, Ken Arok diletakkan oleh ibunya di sebuah makam. Bayi ini kemudian ditemukan oleh seorang pencuri, bernama Lembong. Akibat dari didikan dan lingkungan keluarga pencuri, maka Ken Arok tumbuh menjadi seorang penjahat yang sering menjadi buronan pemerintah Kerajaan Kediri. Suatu ketika Ken Arok berjumpa dengan pendeta Lohgawe. Ken Arok mengatakan ingin menjadi orang baik-baik. Kemudian dengan perantaraan Lohgawe, Ken Arok diabdikan kepada seorang Akuwu (bupati) Tumapel, bernama Tunggul Ametung.

Dedes dapat diperistri olehnya. Ternyata benar, Tunggul Ametungdapat dibunuh oleh Ken Arok dengan keris Empu Gandring. SetelahTunggul Ametung terbunuh, Ken Arok menggantikan sebagaipenguasa di Tumapel dan memperistri Ken Dedes. Pada waktu diperistri Ken Arok, Ken Dedes sudah mengandung tiga bulan, hasil perkawinan dengan Tunggul Ametung. Pada waktu itu Tumapel hanya daerah bawahan Raja Kertajayadari Kediri. Ken Arok ingin menjadi raja, maka ia merencanakanmenyerang Kediri. Pada tahun 1222 M Ken Arok atas dukunganpara pendeta melakukan serangan ke Kediri. Raja Kertajaya dapatditaklukkan oleh Ken Arok dalam pertempurannya di Ganter, dekatPujon, Malang.

Setelah Kediri berhasil ditaklukkan, maka seluruhwilayah Kediri dipersatukan dengan Tumapel dan lahirlah KerajaanSinghasari.Setelah berdiri Kerajaan Singhasari, Ken Arok tampil sebagairaja pertama. Ken Arok sebagai raja bergelar Sri Ranggah RajasaSang Amurwabumi. Ken Arok memerintah selama lima tahun. Padatahun 1227 M Ken Arok dibunuh oleh seorang pengalasan ataupesuruh dan Batil, atas perintah Anusapati. Anusapati adalah putraKen Dedes dengan Tunggul Ametung. Jenazah Ken Arok dicandikandi Kagenengan dalam bangunan perpaduan Syiwa-Buddha. KenArok meninggalkan beberapa putra. Bersama Ken Umang, Ken Arokmemiliki empat putra, yaitu Panji Tohjoyo, Panji Sudatu, Panji Wregola,dan Dewi Rambi. Bersama Ken Dedes, Ken Arok mempunyai putrabernama Mahesa Wongateleng.

b. Anusapati
Tahun 1227 M Anusapati naik takhta Kerajaan Singhasari. Ia memerintah selama 21 tahun. Akan tetapi, ia belum banyak berbuat untuk pembangunan kerajaan. Lambat laun berita tentang pembunuhan Ken Arok sampai pula kepada Tohjoyo (putra Ken Arok). Oleh karena ia mengetahui  pembunuh ayahnya adalah Anusapati, makaTohjoyo ingin membalas dendam, yaitumembunuh Anusapati. Tohjoyo mengetahuibahwa Anusapati memiliki kesukaanmenyabung ayam maka ia mengajak Anusapatiuntuk menyabung ayam. Pada saat menyabungayam, Tohjoyo berhasil membunuh Anusapati.Anusapati dicandikan di Candi Kidal dekat KotaMalang sekarang. Anusapati meninggalkanseorang putra bernama Ronggowuni

c. Tohjoyo (1248 M)
Setelah berhasil membunuh Anusapati, Tohjoyo naik takhta. Masa pemerintahannya sangat singkat, Ronggowuni yang merasa berhak atas takhta kerajaan, menuntut takhta kepada Tohjoyo. Ronggowuni dalam hal ini dibantu oleh Mahesa Cempaka, putra dari Mahesa Wongateleng. Menghadapi tuntutan ini, maka Tohjoyo mengirim pasukannya di bawah Lembu Ampal untuk melawan Ronggowuni. Kemudian terjadi pertempuran antara pasukan Tohjoyo dengan pengikut Ronggowuni. Dalam pertempuran tersebut Lembu Ampal berbalik memihak Ronggowuni. Serangan pengikut Ronggowuni semakin kuat dan berhasil menduduki istana Singhasari. Tohjoyo berhasil meloloskan diri dan akhirnya meninggal di daerah Katang Lumbang akibat luka-luka yang dideritanya.

d. Ronggowuni (1248 - 1268 M)
Ronggowuni naik takhta Kerajaan Singhasari tahun 1248 M. Ronggowuni bergelar Sri Jaya Wisnuwardana. Dalam memerintah ia didampingi oleh Mahesa Cempaka yang berkedudukan sebagai Ratu Anggabaya. Mahesa Cempaka bergelar Narasimhamurti. Di samping itu, pada tahun 1254 M Wisnuwardana juga mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai raja muda atau Yuwaraja. Pada saat itu Kertanegara masih sangat muda.

Singhasari di bawah pemerintahan Ronggowuni dan Mahesa Cempaka hidup dalam keadaan aman dan tenteram. Rakyat hidup dengan bertani dan berdagang. Kehidupan rakyat juga mulai terjamin. Raja memerintahkan untuk membangun benteng pertahanan di Canggu Lor. Tahun 1268 M, Ronggowuni meninggal dunia dan dicandikan di dua tempat, yaitu sebagai Syiwa di Waleri dan sebagai Buddha Amogapasa di Jajagu. Jajagu kemudian dikenal dengan Candi Jago. Bentuk Candi Jago sangat menarik, yaitu kaki candi bertingkat tiga dan tersusun berundak-undak. Reliefnya datar dan gambar orangnya menyerupai wayang kulit di Bali. Tokoh satria selalu diikuti dengan punakawan. Tidak lama kemudian Mahesa Cempaka pun meninggal dunia. Ia dicandikan di Kumeper dan Wudi Kucir.

e. Kertanegara (1268 - 1292 M)
Tahun 1268 M Kertanegara naik takhta menggantikan Ronggowuni. Ia bergelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Kertanegara merupakan raja yang paling terkenal di Singhasari. Ia bercita-cita, Singhasari menjadi kerajaan yang besar. Untuk mewujudkan cita-citanya, maka Kertanegara melakukan berbagai usaha.

;
siapa saja raja-raja yang memimpin kerajaan singhasari? 4.5 5 jengwati2 Minggu, 05 Oktober 2014 a. Ken Arok (1222 – 1227 M) Setelah berakhirnya Kerajaan Kediri, kemudian berkembang Kerajaan Singhasari. Pusat Kerajaan Singhasari kira-kir...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.