Fungsi Pernafasan dalam Teater
Pernafasan adalah proses pengambilan oksigen dari
lingkungan dan pengeluaran karbondioksida dari tubuh manusia.
Proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida berlangsung
secara difusi. Oksigen menuju semua sel dalam jaringan tubuh
melalui alat pernafasan manusia. Di dalam sel inilah gas oksigen
menuju mitokondria untuk melakukan respirasi seluler. Respirasi
seluler adalah proses pemecahan glukosa untuk menghasilkan
energi melalui proses glikolisis, siklus krebsm dan transport
elektron. Reaksi pemecahan glukosa dan oksigen akan
menghasilkan energi, air, dan gas karbondioksida. Jadi manusia
sangat membutuh oksigen untuk proses pemecahan glukosa pada
menghasilkan energy.
Pemeran teater sangat membutuhkan energi yang besar untuk bergerak maupun bersuara. Kebutuhan energi ketika bergerak bisa tercukupi ketika banyak asupan karbohidrat yang merupakan sumber glukosa sehat. Dengan persediaan oksigen yang banyak maka reaksi pemecahan glukosa akan semakin cepat dan energi yang tersedia akan semakin banyak. Energi inilah yang akan digunakan oleh pemeran untuk bergerak, baik ketika akting berdasar drama verbal maupun berdasarkan gerak tubuhnya. Fungsi pernafasan bagi pemeran adalah untuk kebutuhan energi, dan sebagai sumber suara. Disadari atau tidak bahwa tidak ada satupun organ tubuh manusia yang bisa memproduksi suara. Suara manusia dihasilkan oleh mengendur dan menciutnya pita suara dan tidak akan menghasil suara kalau tidak dialiri oleh udara dari pernafasan. Sebenarnya yang dihasilkan pita suara bukanlah suara tetapi bunyi. Terbentuknya suara adalah akibat suatu proses pembentukan pada organ produksi suara (bibir, lidah, langit-langit mulut, resonator, dan hidung). Tugas pemeran adalah melatih mendayagunakan udara dalam pernafasan untuk menghasilkan bunyi pada pita suara dan dibentuk pada organ produksi
Pernafasan adalah proses pengambilan oksigen dari
lingkungan dan pengeluaran karbondioksida dari tubuh manusia.
Proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida berlangsung
secara difusi. Oksigen menuju semua sel dalam jaringan tubuh
melalui alat pernafasan manusia. Di dalam sel inilah gas oksigen
menuju mitokondria untuk melakukan respirasi seluler. Respirasi
seluler adalah proses pemecahan glukosa untuk menghasilkan
energi melalui proses glikolisis, siklus krebsm dan transport
elektron. Reaksi pemecahan glukosa dan oksigen akan
menghasilkan energi, air, dan gas karbondioksida. Jadi manusia
sangat membutuh oksigen untuk proses pemecahan glukosa pada
menghasilkan energy.
Pemeran teater sangat membutuhkan energi yang besar untuk bergerak maupun bersuara. Kebutuhan energi ketika bergerak bisa tercukupi ketika banyak asupan karbohidrat yang merupakan sumber glukosa sehat. Dengan persediaan oksigen yang banyak maka reaksi pemecahan glukosa akan semakin cepat dan energi yang tersedia akan semakin banyak. Energi inilah yang akan digunakan oleh pemeran untuk bergerak, baik ketika akting berdasar drama verbal maupun berdasarkan gerak tubuhnya. Fungsi pernafasan bagi pemeran adalah untuk kebutuhan energi, dan sebagai sumber suara. Disadari atau tidak bahwa tidak ada satupun organ tubuh manusia yang bisa memproduksi suara. Suara manusia dihasilkan oleh mengendur dan menciutnya pita suara dan tidak akan menghasil suara kalau tidak dialiri oleh udara dari pernafasan. Sebenarnya yang dihasilkan pita suara bukanlah suara tetapi bunyi. Terbentuknya suara adalah akibat suatu proses pembentukan pada organ produksi suara (bibir, lidah, langit-langit mulut, resonator, dan hidung). Tugas pemeran adalah melatih mendayagunakan udara dalam pernafasan untuk menghasilkan bunyi pada pita suara dan dibentuk pada organ produksi
Pernafasan pemeran mempengaruhi suara yang dihasilkan dengan cara mengolah bunyi-bunyi ucapan sederhana, dialek, tingkat emosional, dan perubahan volume suara. Suara pemeran kemudian dibentuk menjadi kata-kata yang mengandung informasi pada proses komunikasi. Pembentukan kata-kata dipengaruhi oleh artikulasi, diksi, dan intonasi yang dilakukan pemeran. Jadi seorangpemeran harus mengembangkan stamina dan kelenturan otot yangmengontrol persedian udara waktu membentuk kata.
Cara pemeran mempergunakan persediaan udara yang ada, seperti cara seorang pemain musik memainkan instrumen tiup, semakin baik kontrol yang dilakukan maka semakin baik suara yang dihasilkan. Aliran udara yang didorong keluar melewati celah pita suara menyebabkan vibrasi dan menimbulkan bunyi. Bunyi dibentuk menjadi suara oleh organ produksi suara. Vibrasi diperkuat dan diresonansi sehingga kualitas berubah atau terartikulasi sampai akhirnya muncul sebagai nada dan warna yang menunjukan karakteristik dari suara.Fungsi pernafasan adalah melatih mengoptimalkan persiapan dan persediaan udara yang digunakan untuk memproduksi bunyi dan diubah menjadi suara. Tanpa persediaan udara yang cukup dan penggunaan tidak efisien maka ucapan pemeran akan terbatas dan susah mengucapkan kalimat panjang. Keterbatasan persediaan udara juga berpengaruh pada pengaturan nada ekspresi yang dituntut oleh karakter peran yang dimainkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar