Tradisi lisan

 on Rabu, 08 Juni 2016  

Ada dua wujud bahasa, yaitu bahasa lisan dan tulis. Bahasa lisan telah digunakan sejak awal peradaban manusia. Beberapa lama kemudian manusia menemukan dan mengenal bahasa tulis. Penggunaan bahasa lisan dan tulis dari dahulu hingga sekarang melahirkan tradisi lisan dan tulis. Di antara banyak bahasa dan dialek di Indonesia, hanya delapan yang memiliki tradisi sastra tulis, diantaranya adalah tradisi tulis Melayu, tradisi tulis Aceh, tradisi tulis Bali, tradisi tulis Sunda, tradisi tulis Sumatera Selatan, tradisi tulis Batak, dan tradisi tulis Sulawesi Selatan

Sebagian besar masyarakat Indonesia masih sangat mengandalkan tradisi lisan dalam hal pemeliharaan dan pewarisan budaya masyarakat dari generasi ke generasi. Seperti pemeliharaan dan penyampaian ilmu pengetahuan, adat istiadat, sejarah, filsafat moral, agama, kedudukan sosial, dan norma-norma masyarakat. Tradisi lisan menjelma dalam kisahkisah lisan di berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai nama

Kisah lisan memiliki beberapa ciri yang lazim. Biasanya banyak sekali  panjang lebar dan berlebihan dalam bahasa  menggunakan pola dan susunan baku untuk membantu pencerita memproses ucapan dan mengingat teksnya. Cerita tersusun dari serangkaian peristiwa yang benarbenar terjadi, dongeng khayalan atau teks keagamaan. Pencerita mengikuti kerangka kerja dasar, tetapi tak ada dua pencerita yang menceritakan satu kisah dengan cara yang sama. Mereka akan menambahkan gaya dan sikapnya sendiri, memperbesar peran tokohtokoh tertentu yang mereka sukai (atau memperkecil yang tidak mereka sukai) atau menambah kelucuannya, tergantung pada khalayak pendengarnya

Peran sang pencerita (penutur) dan kedudukannya di masyarakat tergantung pada setiap masyarakat. Pada beberapa masyarakat, para pencerita diperlakukan sebagai dukun atau saman yang berhubungan langsung dengan dewa. Di Indonesia kini, tradisi lisan harus bersaing dengan cetakan, radio, televisi dan film. Sementara pendidikan massal, yang terutama dilakukan dalam bahasa Indonesia, bahasa resmi negara, cenderung menekankan yang sudah dominan, kebudayaan sastra dengan mengorbankan yang kurang non sastra. Meneruskan pengetahuan yang terwujud dalam teks lisan, “Tulisan lidah”, merupakan tantangan bagi kebudayaan Indonesia yang sedang berubah sekarang
;
Tradisi lisan 4.5 5 jengwati2 Rabu, 08 Juni 2016 Ada dua wujud bahasa, yaitu bahasa lisan dan tulis. Bahasa lisan telah digunakan sejak awal peradaban manusia. Beberapa lama kemudian manus...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.