Apa pengertian Pengendalian Mutu Non-Numerical dan Pengendalian Mutu Numerical

 on Sabtu, 28 Februari 2015  

1. Pengendalian Mutu Non-Numerical
 Pengendalian mutu non-numerical merupakan pemeriksaan sistem mutu secara menyeluruh. Adaun penerapan pengendalian mutu non-numerical melalui pendekatan a hazard analysis. Pendekatan ini merupakan cara yang sistematik untuk memastikan semua pengendalian yang diperlukan dengan menetapkan seluruh tahapan pada setiap proses operasional, melalui perencanaan pengambilan contoh sampai hasilpengujian, termasuk proses pembelian serta preparasi dan penyimpanan bahan habis pakai.

Setiap tahapan yang relevan tersebut harus diidentifikasi sumber-sumber penyebab yang memungkinkan timbulnya bahaya. Namun, apabila bahaya terjadi dalam kegiatan operasional laboratorium, harus diidentifasi kemungkinan pengendaliannya dan mendeteksi atau mencegah serta mengurangi terulangnya kembali. Setelah didapatkan cara pengendalian yang sangat baik utuk dapat diterapkan dengan didasarkan pada efektifitas dan efisiensi biaya, maka pengendalian tersebut harus diterapkan dan didokumentasikan serta dilakuakn pelatihan bagi personel terkait. Untuk mengetahui efektivitas pengendalian bahaya tersebut, laboratorium harus memonitor penerapannya.

Secara umum, pengendalian mutu non-numerical meliputi :
  • audit internal
  • penyeliaan
  • pengendalian terhadap identitas dan keutuhan data
  • pemeriksaan pemasukan data
  • pemeriksaan terhadap perhitungan dan pemindahan data
  • memonitor unjuk kerja peralatan dan pemeriksaan kalibrasi
  • pemeriksaan terhadap monitoring lingkungan pengujian
  • pemeriksaan tanggal kadaluarsa bahan habis pakai dan baha kimia.

2. Pengendalian Mutu Numerical

Pengendalian mutu digunakan numerical untuk memonitor validitas dan reliabitas hasil pengujian dan kalibrasi. Karena itu, laboratorium harus mempunyai prosedur pengendalian mutu untuk memonittor validitas pengujian dan kalibrasi yang dilakukan. Selanjutnya, data yang dihasilkan harus direkam sehingga kecenderunagn dapat dideteksi dan apabila memungkinkan teknik statistik harus diterapkan untuk keji ulang pengujian.

Monitoring tersebut harus direncanakan dan dikaji ulang serta mencakup hal-hal sebagai berikut
  • Penggunaan secra berkala bahan acuan bersertifikat dan/atau pengendalian mutu internal dengan menggunakan bahan acuan sekunder
  • Partisipasi dalam uji banding antar-laboratorium atau program uji profisiensi
  • Pengulangan pengujian dengan menggunakan meetode yang sama atau berbeda
  • Pengujian ulang pada barang sisa (retained items)
  • Korelasi hasil untuk karakteristis yang berbeda dari suatu barang.

;
Apa pengertian Pengendalian Mutu Non-Numerical dan Pengendalian Mutu Numerical 4.5 5 jengwati2 Sabtu, 28 Februari 2015 1. Pengendalian Mutu Non-Numerical  Pengendalian mutu non-numerical merupakan pemeriksaan sistem mutu secara menyeluruh. Adaun penerapan ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.