Bagaimana Metode Pengolahan Limbah Industri Tekstil?

 on Selasa, 10 Maret 2015  

Karakteristik Biologi
Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama adalah banyaknya mikro organisme yang terkandung dalam air limbah. air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Parameter yang biasa digunakan. Penentuan kualitas biologi ditentukan oleh kehadiran mikroorganisme terlarut dalam air seperti kandungan bakteri, algae, cacing, serta plankton.penentuan kualitas mikro organisme dilatarbelakangi dasar pemikiran bahwa air tersebut tidak akan membahayakan kesehatan. Dalam konteks ini maka penentuan kualitas biologi air didasarkan pada analisis kehadiran mikro organisme indikator pencemaran.

e) Metode Pengolahan Limbah Industri Tekstil
Dalam mengolah air limbah tekstil, dilakukan 3 proses, yaitu:
a) Proses Pre-Treatment
Proses ini bertujuan mengkondisikan karakteristik air limbah yang akan diolah,
mulai dari: penyaringan partikel kasar, penghilangan warna (decolouring), equalisasi (penyeimbangan debit), penyaringan halus, dan penyesuaian suhu.
 
1) Penyaringan partikel kasar
Tujuan dari tahap penyaringan partikel kasae ini adalah menahan sisa benang dan kain yang memungkinkan ada dalam aliran air limbah. Saringan kasar ini berdiameter 50-20 mm. Air limbah yang tidak berwarna bias lanjut ke tanki berikutnya, sementara air limbah yang berwarna spesifik harus melalui prosesdecolouring terlebih dahulu.
 
2) Penghilangan warna (decolouring)
“Air limbah yang berwarna akan mengalami koagulasi dengan koagulan khusus (biasanya FeSO4 – Ferro sulphate, konsentrasi = 600-700 ppm) untuk mengikat warna, lalu air limbah mengalami penyesuaian pH dengan penambahan kapur (lime, konsentrasi = 150-300 ppm) akibat pencampuran koagulan Ferro Sulphate sebelumnya. Dan kemudian air limbah masuk ke tangki flokulasi dengan penambahan polymer (konsentrasi = 0,5-0,2 ppm) sehingga terbentuk flok-flok yang dapat mengendap dalam tangkisedimentasi.”

3) Penyesuaian suhu
Penyesuaian suhu air limbah dari pencelupan/pencapan mutlak dilakukan dalam Cooling Tower. Karakteristik limbah produksi tekstil umumnya bersuhu 350-400oC, sehingga Cooling Tower dibutuhkan untuk menurunkan suhu agarkerja bakteri (proses biologis) dapat optimal.

b) Proses Primer
Dalam proses ini dilakukan main treatment (pengolahan utama), bisa secara biologis dan diikuti proses pengendapan (sedimentasi).
 
1) Proses Biologis
Apabila digunakan proses biologis sebagai proses primer pengolahannya, beberapa proses yang terbukti efektif antara lain: lumpur aktif, laguna aerob,  dan parit oksidasi. Hal ini disebabkan karena sistem dalam bak aerasi ini berjalan dengan laju aliran rendah dan penggunaan energi rendah sehingga biaya operasi dan pemeliharaanpun rendah. Untuk memperoleh BOD, COD, DO, Jumlah  Padatan Tersuspensi, Warna dan beberapa parameter lain dengan kadar yang sangat rendah, telah digunakan pengolahan yang lebih unggul yaitu dengan menggunakan Karbon Aktif, Saringan Pasir, Penukar Ion dan Penjernihan Kimia. Parameter-parameter tersebut dijaga kestabilannya sehingga penguraian polutan dalam limbah oleh bakteri dapat maksimal.
 
2) Proses Sedimentasi,
Bak sedimentasi didisain sedemikian rupa untuk memudahkan proses pengendapan partikel dalam air. Biasanya mempunyai bentuk bundar di bagian atas dan konis/kerucut di bagian bawah. Desain ini untuk mempermudah pengeluaran endapan lumpur di dasar bak. Sistem return sludge cukup optimal dilakukan pada pengolahan limbah, sehingga sebagian besar sludge akan dikembalikan ke bak aerasi. Pemantauan ketinggian endapan lumpur dari permukaan air dan MLSS selalu dilakukan.

c) Proses Sekunder
Proses ini merupakan tahap lanjutan proses biologi dan sedimentasi dalam rangka mempersiapkan air limbah olahan memasuki badan air penerima, sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan Proses ini merupakan tahap lanjutan proses biologi dan sedimentasi dalam rangka mempersiapkan air limbah olahan memasuki badan air penerima, sesua dengan baku mutu yang ditetapkan. Beberapa parameter yang dicek pada outlet bak sedimentasi menjadi tolok ukur boleh tidaknya air limbah olahan ini dibuang ke badan air penerima. Beberapa kasus memerlukan penambahan Aluminium sulphate Al2(SO4)3 konsentrasi 150-33 ppm,  Polymer konsentrasi 0,5-2,0 ppm dan Antifoam (silicon base) untuk mengurangi padatan tersuspensi yang masih terdapat dalam air.
;
Bagaimana Metode Pengolahan Limbah Industri Tekstil? 4.5 5 jengwati2 Selasa, 10 Maret 2015 Karakteristik Biologi Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama adalah banyaknya mikro organisme yang terkandung...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.