Pengertian bahasa itu dijelaskan oleh Harimurti Kridalaksana dalam buku yang sama sebagai berikut.
1. Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa itu bukanlah sejumlah unsur yang terkumpul secara tak beraturan. Seperti halnya sistemsistem lain, unsur-unsur bahasa diatur seperti pola-pola yang berulang. Sehingga kalau hanya salah satu bagian saja tidak tampak, dapatlah diramalkan atau dibayangkan keseluruhan ujarannya. Misalnya bila kita menemukan bentuk sebagai berikut. berangkat - kantor ibu tinggal - rumah Dengan segera dapat kita duga bagaimana bunyi kalimat itu secara keseluruhan. Bahasa adalah sistematis, artinya bahasa itu dapat diuraikan atas satuan-satuan terbatas yang terkombinasi dengan kaidah-kaidah yang dapat diramalkan. Bahasa juga sistemik, artinya bahasa itu bukanlah sistem yang tunggal, melainkan terdiri dari beberapa sub sistem, yakni subsistem fonologi, subsistem gramatikal dan subsistem leksikon.
2. Bahasa adalah sebuah sistem tanda. Tanda adalah hal atau benda yang mewakili sesuatu, atau hal yang menimbulkan reaksi yang sama bila orang menanggapi (melihat, mendengar, dan sebagainya) apa yang diwakilinya itu. Setiap bagian dari sistem itu atau setiap bagian dari bahasa tentulah mewakili sesuatu. Tegasnya bahasa itu bermakna, artinya bahasa itu berkaitan dengan segala aspek kehidupan dan alam sekitar masyarakat yang memakainya.
1. Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa itu bukanlah sejumlah unsur yang terkumpul secara tak beraturan. Seperti halnya sistemsistem lain, unsur-unsur bahasa diatur seperti pola-pola yang berulang. Sehingga kalau hanya salah satu bagian saja tidak tampak, dapatlah diramalkan atau dibayangkan keseluruhan ujarannya. Misalnya bila kita menemukan bentuk sebagai berikut. berangkat - kantor ibu tinggal - rumah Dengan segera dapat kita duga bagaimana bunyi kalimat itu secara keseluruhan. Bahasa adalah sistematis, artinya bahasa itu dapat diuraikan atas satuan-satuan terbatas yang terkombinasi dengan kaidah-kaidah yang dapat diramalkan. Bahasa juga sistemik, artinya bahasa itu bukanlah sistem yang tunggal, melainkan terdiri dari beberapa sub sistem, yakni subsistem fonologi, subsistem gramatikal dan subsistem leksikon.
2. Bahasa adalah sebuah sistem tanda. Tanda adalah hal atau benda yang mewakili sesuatu, atau hal yang menimbulkan reaksi yang sama bila orang menanggapi (melihat, mendengar, dan sebagainya) apa yang diwakilinya itu. Setiap bagian dari sistem itu atau setiap bagian dari bahasa tentulah mewakili sesuatu. Tegasnya bahasa itu bermakna, artinya bahasa itu berkaitan dengan segala aspek kehidupan dan alam sekitar masyarakat yang memakainya.
3. Bahasa adalah sistem bunyi. Pada dasarnya bahasa itu berupa bunyi. Apa yang kita kenal sebagai tulisan sifatnya sekunder, karena manusia dapat berbahasa tanpa mengenal tulisan.
4. Bahasa digunakan berdasarkan kesepakatan. Artinya sesuatu diberi makna di dalam bahasa tertentu karena demikianlah kesepakatan pemakai bahasa itu.
5. Bahasa bersifat produktif. Artinya sebagai sistem dari unsur-unsur yang jumlahnya terbatas, bahasa dapat dipakai secara tidak terbatas oleh pemakainya. Dari sudut petutur, bahasa Indonesia hanya mempunyai 5 tipe kalimat, yakni pernyataan, pertanyaan, perintah, keinginan dan seruan. Dari kelima tipe itu kita dapat menyusun kalimat Indonesia yang jumlahnya ribuan, bahkan mungkin jutaan.
5. Bahasa bersifat produktif. Artinya sebagai sistem dari unsur-unsur yang jumlahnya terbatas, bahasa dapat dipakai secara tidak terbatas oleh pemakainya. Dari sudut petutur, bahasa Indonesia hanya mempunyai 5 tipe kalimat, yakni pernyataan, pertanyaan, perintah, keinginan dan seruan. Dari kelima tipe itu kita dapat menyusun kalimat Indonesia yang jumlahnya ribuan, bahkan mungkin jutaan.
6. Bahasa bersifat unik. Artinya, tiap bahasa mempunyai sistem yang khas yang tidak harus ada dalam bahasa lain. Bahasa Jawa mempunyai 100 kata untuk menyebutkan anak binatang yang tidak ada dalam bahasa lain. Bahasa Inggris mempunyai lebih dari 50 kata untuk menggambarkan berbagai bentuk daun yang tidak dikenal dalam bahasa lain.
7. Bahasa memiliki sifat universal. Sifat universal bahasa Indonesia misalnya terletak pada adjektiva mengikuti nomina, seperti rumah besar, jalan besar dan orang pandai. Ternyata sifat ini ditemui juga dalam bahasa Prancis, bahasa Tonkawa di Amerika, bahasa Swahili di Afrika, dan sebagainya
8. Bahasa mempunyai variasi-variasi. Hal itu karena bahasa dipakai oleh kelompok manusia untuk bekerjasama dan berkomunikasi, serta karena kelompok manusia itu banyak ragamnya yang berinteraksi dalam berbagai lapangan kehidupan, dan yang menggunakan bahasa itu untuk berbagai macam keperluan. Tiap orang secara sadar atau tidak sadar mengungkapkan ciri khas pribadinya dalam bahasa. Tidaklah mengherankan apabila bahasa itu sangat bervariasi dan berbeda-beda cara pengungkapannya karena sangat dipengaruhi kepribadian, keperluan dan keanekaragaman manusia itu sendiri.
9. Dengan bahasa suatu kelompok sosial bisa mengidentifikasi dirinya. Diantara semua ciri budaya, bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa tiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok lain. Bagi kelompokkelompok sosial tertentu, bahasa tidak sekedar merupakan sistem tanda, melainkan sebagai lambang identitas sosial. Apa yang kita sebut bahasa Cina, misalnya, sebenarnya adalah lambang identitas sosial yang ditandai oleh satu sistem tulisan yang mengikat jutaan manusia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan bahasa yang cukup jauh perbedaannya. Kenyataannya bahwa bahasa adalah lambang sosial yang mengukuhkan sesuatu, entah waktu yang berabad-abad, yang dikenal orang Melayu dengan pepatahnya berbunyi “Bahasa menunjukkan bangsa”.
10. Bahasa mempunyai fungsi. Bahasa digunakan manusia dengan cirinya masing-masing untuk berbagai keperluan. Fungsi bahasa tergantung pada faktor siapa, apa, kepada siapa, tentang siapa, di mana, bilamana, berapa lama, untuk apa dan dengan apa bahasa itu diujarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar