Pencahayaan
Untuk mendapatkan cahaya matahari yang cukup disarankan laboratorium menggunakan jendela kaca dengan luas sekitar satu pertiga (1/3) dari luas lantai ruangan. Jika bahan kimia atau peralatan instrumentasi sensitif terhadap sinar matahari langsung gedung laboratorium harus didisain sedemikian rupa untuk mengihindari penembusan langsung sinar matahari yang melebihi intensitas 70 W/m2. Pencahayaan dalam laboratorium yang diperlukan berkisar antara 540 – 1075 lux atau lumen per m2 pada area kerja. Kualitas dan intensitas pencahayaan harus dikontrol agar masih dalam kisaran yang dapat diterima. Untuk itu, seluruh rekaman pencahayaan dalam laboratoriumserta pengendaliannya harus dipelihara.
Ventilasi
Ventilasi harus didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan kontaminasi udara yang terjadi di ruang laboratorium yang disebabkan bahan kimia dapat keluar dan digantikan dengan udara segar. Sistem ventilasi laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan ventilasi alami dan buatan (AC). Jika digunakan AC di ruang laboratorium maka kebutuhan AC pada ruangan tersebut diperhitungkan sebesar 1 PK untuk 20 m2. Penggunaan ventilasi alami tidak dimungkinkan pada ruang instrumentasi, ruang srteril, atau ruang timbang karena akan menyebabkan adanya debu atau pergerakan udara yang dapat mempengaruhi peralatan dan instrumentasi laboratorium. Seluruh sistem ventilasi laboratorium harus dimonitor setidak-tidaknya 3 bulan sekali jika pemantauan kontinu tidak tersedia, serta harus dievaluasi ulang ketika ada perubahan padasistem tersebut.
Sumber Energi
Laboratorium harus memastikan bahwa sumber energi cukup untuk kegiatan operasionalnya. Selain itu, laboratorium harus mempunyai jenset untuk cadangan energi apabila sewaktu-waktu ada pemadaman aliran listrik. Jika laboratorium menggunakan peralatan instrumentasi, kestabilan arus listrik adalah hal yang perlu diperhatikan, karena arus listrik akansangat mempengaruhi kinerja instrumentasi yang mempunyai sensitivitas tinggi. Karena itu perlu dipertimbangkan penggunaan stabiliser, disamping isolated ground circuit dan instalasi listrik yang memenuhi persyaratan.
Persediaan Air
Laboratorium harus memastikan persediaan air cukup untuk kegiatan operasional, baik air destilasi, air bidestilasi, air demineralisasi, air untuk keperluan sehari-hari, misalnya air untuk pencucian peralatan gelas, cuci tangan, atau keperluan di kamar kecil.
Alat Keselamatan
Fasilitas dan peralatan keselamatan harus tersedia untuk menjamin lingkungan kerja yang bersih dan aman, diantaranya meliputi :
- almari asam dan almari pengaman
- informasi safety
- alat untuk menangani tumpahan bahan kimia
- pakaian kerja dan alat pelindung diri
- saluran air dengan kran dan shower
- saluran gas dengan kran sentral
- jaringan listrik yang dilengkapi dengan sekering atau pemutus arus
- kotak p3k yang berisi lengkap obat
- nomor telepon kantor pemadam kebakaran, rumah sakit, dan dokter
- alat pemadam kebakaran yang siap pakai dan mudah dijangkau, bak berisi pasir kering dengan sekop, selimut anti api
- fasilitas pembuangan limbah.
Meja Kerja dan Area kerja Personel Laboratorium
Meja kerja sebaiknya disesuaikan dengan kenyamanan personel dalam melakukan kegiatan operasional laboratorium. Biasanya tinggi meja kerja sekitar 80 cm, lebar 90 cm, sedangkan panjang disesuaikan dengan ruangan yang ada. Untuk pemilihan meja laboratorium harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut
- terbuat dari bahan yang kuat
- halus dan rata
- kedap air
- tahan terhadap bahan kimia dan mudah dibersihkan
;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar